Lampung Utara – Posperanews -Lagi Dunia Pendidikan kembali tercoreng, di duga salah satu Oknum guru wanita yang mengajar bidang studi Bahasa Indonesia di MTs Islamiyah Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi lampung, tidak mencerminkan sebagai tenaga pendidik.
Oknum guru berinisial (WA), membully (Perundungan) salah satu anak didik nya di hadapan teman-teman sekelasnya dengan menyebutkan perkataan yang tidak pantas tentang keluarga si murid tersebut, Akibat Perundungan tersebut siswa tersebut tertekan piskologinya murung dan tak ingin bersekolah lagi.
Bullying yang dilakukan oleh W guru yang mengajar bidang Bahasa Indonesia tersebut amat di sesalkan, tidakan tersebut tidak lagi mecerminkan seorang Guru yang menjadi tauladan anak didiknya karena efek dari Bullying siswa tersebut saat ini sangat terpukul seperti malu dengan temannya hingga tak ingin bersekolah, Ujar Martono Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kabupaten Lampung Utara.
Ini menjadi potret buram dunia pendidikan di Kabupaten Lampung Utara, AWPI meminta kepada pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini hingga piskologi siswa tersebut kembali pulih dan terus melanjutkan sekolahnya kembali, semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali, Harap ketua AWPI.
Seperti yang di ceritakan siswa R “saya sangat malu, saya takut untuk bersekolah lagi karna takut di ejek teman teman saya, kara guru saya memarahi saya di kelas di depan semua temen teman saya hingga membeberkan aib kakak ipar saya yang dikatakan membakar garasi dan mobil, mencuri uang mertuanya, mencuri cengkeh, kopi. Tanpa memberikan bukti”.
Sesampai dirumah, sang anak menceritakan yang dialami nya di sekolah tersebut pada orang tua nya,
” Anak saya menangis menceritakan kepada saya tentang kejadian tersebut di sekolah, sampai anak saya ini tidak mau sekolah lagi, ingin pindah sekolah dan sampai mengurung diri di kamar, saya tidak terima atas perlakuan guru tersebut sudah mencemarkan nama baik suami saya, dan membuat anak saya sampai terkena beban mental seperti ini, seharusnya guru tersebut memanggil muridnya ke kantor agar bisa di nasehati secara 4 mata saja dengan guru BK nya, supaya tidak di permalukan seperti itu” ujar ibu korban.
Sementara itu di temui di ruangan nya, Kepala Sekolah MTs Islamiyah pun membenarkan bahwa kejadian tersebut memang benar adanya. ”
“Betul memang kemarin terjadi masalah dengan kegiatan belajar-mengajar di sekolah ini, namun sudah di panggil oleh guru BK nya, dan sudah di selesaikan, mungkin ada ucapan guru ini yang tidak berkenan kepada anak muridnya ini, setelah kami selidiki memang apa yang di ucapkan guru tersebut tidak ada kaitan nya dengan kegiatan di sekolah. Berdasarkan kode etik guru memang tidak pantas, mungkin karna emosi (khilaf).” ungkap kepala sekolah.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga anak yang menjadi korban bullying merasa tidak terima dengan sikap gurunya W yang menghina dan mempermalukan anak nya tersebut hingga mengakibatkan anaknya menanggung beban mental sampai tidak mau sekolah lagi dan meminta agar pindah sekolah,
Dan pihak keluarga korban pun akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib atas pencemaran nama baik, agar bisa di tindak lanjuti dan di proses sesuai jalur hukum yang berlaku serta akan melaporkan kejadian tersebut kepada Departemen Agama (DEPAG) Lampung Utara.(*JN/ARM)