Seekor paus pembunuh yang terancam punah bernama “Tahlequah” telah melahirkan.
Hewan itu terkenal karena pernah membawa mayat anaknya di kepalanya untuk berkabung selama 17 hari di Laut Salish di lepas British Columbia pada 2018.
Pusat Riset Paus di negara bagian Washington dalam pernyataan, mengatakan Tahlequah, yang oleh ilmuwan dikenal sebagai “J35,” kemungkinan melahirkan pada senin (6/9) setelah terlihat di Selat Haro, sebelah barat laut Seattle beberapa hari sebelumnya.
“Hore! Bayi paus kelihatannya sehat dan berkembang pesat, berenang penuh semangat di samping induknya pada hari kedua berenang bebas,” kata lembaga itu.
Lembaga itu tidak merilis jenis kelamin bayi paus tersebut. Dikatakannya bahwa ketika Tahlequah terlihat, hewan itu pada umumnya terpisah dari paus-paus lain dan “mengelak” ketika menyeberangi perbatasan menuju Kanada.
“Maka kami akhiri pertemuan kami dengannya setelah beberapa menit dan mendoakan agar mereka selamat,” kata lembaga itu. “Kami harap bayi paus ini merupakan kisah sukses.”
Tahlequah menjadi kepala berita pada musim panas 2018 ketika melakukan “Tur Berkabung.” Hewan tersebut membawa mayat bayi pausnya di kepalanya selama 17 hari sambil mengarungi Laut Salish sebanyak 1.600 kilometer.
Stres terkait nutrisi dalam beberapa tahun belakangan dituding menjadi penyebab utama kegagalan kehamilan paus dan 40 persen tingkat mortalitas paus muda, kata lembaga itu (TIM)