PALEMBANG PosperaNusantaraNews – Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri, S., MM kepada awak media Selasa, 3 Agustus 2021 mengatakan memilih berpikir positif terkait sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio yang hingga kini masih dalam misteri.
Eko menegaskan, dalam kasus tersebut, dirinya hanya berusaha berikhtiar menyalurkan kebaikan dari salah seorang warga yang ingin membantu penanggulangan COVID-19 kepada masyarakat Sumsel.
“Berpikir positif sajalah. Saat ini kita lagi menyelusuri kebenarannya. Saya tidak mengharapkan apa-apa. Saya hanya berpikir positif saja,” sampainya kepada wak media Selasa (3/8/21).
Masih kata dia, Saya kan niat baik, ada orang mau menyumbang untuk Sumsel, melalui saya maka saya salurkan, tolong dicatat kalaupun ada dananya itu bukan untuk saya itu hanya titipan untuk masyarakat.
Menurut Eko, Polda Sumsel kemarin memeriksa anak bungsu Akidi Tio, Heryanti, terkait bantuan Rp 2 triliun tersebut. Pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel hingga pukul 23.00 WIB. Selain Heryanti, dokter pribadi Akidi Tio bernama dr Hardi Darmawan juga turut diperiksa.
Diketahui setelah Heryanti menyerahkan bantuan Rp 2 triliun secara simbolis atas nama keluarga Akidi Tio ke Polda Sumsel yang diterima oleh Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, S., MM membuat gempar jagat medsos. Bukan hanya heboh di ribuan media online dan cetak saja, melainkan jadi trend topik di Twitter, Instagram bahkan Facebook.
Pemberian dana hibah Triliunan disaksikan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Danrem Garuda Dempo (Gapo) Brigjen TNI Jauhari Agus. Penyerahan dana diserahkan keluarga Tio kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko untuk penanggulangan COVID-19. Terutama kepada warga yang terdampak PPKM, yang saat ini tengah diberlakukan, Senin (26/7).
“Alhamdulillah, kita ambil sisi positif dan hikmahnya dari peristiwa ini. Banyak dari kelompok-kelompok masyarakat yang saat ini tergerak dan termotivasi untuk membantu masyarakat sumsel yang terkena dampak Covid-19. Barusan kita menerima bantuan beras 150 ton dari yayasan Budha Tzuchi untuk masyarakat Palembang dan masih banyak lagi masyarakat yang terus membantu,” tutup Eko.(Untung)