Sri Puji Hasibuan Pernikahan dibawah Umur Melanggar UU Perlindungan Anak, dan UU Perkawinan
MESUJI (PosperaNusantaraNews.com) Perubahan Undang-undang (UU) Perkawinan yang menyaratkan usia perkawinan laki dan perempuan dari minimal 17 menjadi 19 Tahun berdampak pada meningkatnya jumlah pernikahan dibawah umur.(10/06/21)
Pernikahan merupakan sesuatu hal yang sakral di dalam kehidupan manusia karena harus dipersiapkan secara Matang-matang agar prosesnya dapat berjalan dengan lancar. Sebelum memutuskan untuk menikah, ada banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan oleh para pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan, salah satunya menikah dibawah umur.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan) pada Pasal 1 mengatur bahwa “Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang wanita dengan seorang pria sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Di zaman sekarang ini, tidak sedikit yang memutuskan untuk kawin di usia yang terbilang masih cukup muda, di usia awal 20 tahun keatas bahkan dibawah usia 20 tahun, yang mana usia tersebut masih belum cakap menurut hukum.
Kawin di usia muda seringkali dianggap belum matang baik secara mental maupun psikologis karena dikhawatirkan tidak mencapai tujuan perkawinan seperti yang diamanatkan pada UU Perkawinan.
Namun, tidak sedikit juga orang tua yang menginginkan bahkan sampai menjodohkan anaknya agar dapat menikah sedini dan semuda mungkin walaupun belum cakap dimata hukum.
Dari informasi didapat, ada yang nekat menikahkan anak dibawah umur. Terjadi di Desa Gedung Boga, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji semalam. Seluruh perangkat Desa dari Kades hingga Rukun Tetangga(RT), Rukun Keluarga(RK) bahkan oknum Kades Indraloka pun turut menyaksikan berlangsungnya pernikahan anak dibawah umur tersebut.
Nama kedua pasangan yang menikah dibawah umur yaitu laki laki bernama Herisusanto alias Dalih(26)Tahun status duda Warga Gedung Boga sedangkan yang wanita bernama Saskia Alifia Mecca(14)Tahun warga Register 45 Mesuji dan seorang penghulu yang nekat menikahkan bernama Solikin.
Ketika Awak media konfirmasi ke-Dinas PPPA Mesuji Sri Puji Hasibuan melalui pesan WhatsApp, ia mengatakan, Waduh kasus ini, Melanggar UU Perlindungan Anak, dan UU Perkawinan. Pengecualian kalau yang perempuan sudah hamil duluan “accident” Kemenag cq KUA menerbitkan surat dispensasi nikah dan bila dalam keadaan normal(tdk terpaksa) pernikahannya bisa dibatalkan, penghulunya bisa dituntut, kata Sri Puji.
Lanjutnya, Standarnya adalah usia min 19 Tahun, jika pernikahan di bawah 19 Tahun bisa asal ada rekomendasi dari pengadilan agama. Batas usia perkawinan yaitu usia 19 tahun.UU no 16 Tahun 2019 yaitu perubahan dari UU no 1 th.1974, ulasnya.
Ketika dipertanyakan soal Pasal, Sri Puji Hasibuan mengatakan, Kena pasal 18 . Uu no 35 Tahun 2014. Pasal 18, Pasal 72 (peran masyarakat) dan pasal 77 (pidana 5 thn, atau denda 100 jt) UU No 23 Thn 2002 ttg Perlindungan Anak. Persetubuhan anak dibawah umur. Oh di Gedung Boga toh.. yg jelas nikah dibawah tangan itu. Itu kalo ada yg ngangkat iso2 di kerangkeng sing mempelai laki.. hehe. Bisa diproses ke jalur hukum ini adinda. Dimuat aja beritanya, biar pada tau dan seterusnya gak terulang kembali di masyarakat Wilayah Kabupaten Mesuji, pungkasnya.
Warga Wanita dan Pria ketika dipertanyakan, maklum mas kami hanya orang awam yang tidak tau hal tersebut, mereka menikah dini itu karena anak menantu saya selalu mendesak dan bila tidak dinikahkan akan kabur dari rumahnya atau mau bunuh diri, ujar ibu dari sang pria.
Sedangkan wanita serta lelaki yang menyandang duda itu hanya diam tak bersuara ketika dipertanyakan terkait hal tersebut dan malah lari kedalam kamar atau dapurnya seakan menghindar atau seakan tidak mau dijumpain awak media.(Nvl-Nawacita)