Posperanews Beramai-ramai masyarakat yang dilanda limbah PT Garuda Bumi perkasa datangi balai Desa Mulya agung kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji.
Tidak ada etika baik dari PT Garuda Bumi perkasa sehingga masyarakat merasa kesal Di mana beberapa kali dilakukan pertemuan bahkan pertemuan terakhir di ruangan sekretaris Daerah Kabupaten Mesuji saat itu yang dihadiri oleh Indra Kusuma sebagai asisten Bupati Mesuji belum juga ada titik terang.
Dalam pertemuan tersebut perusahaan menyepakati akan mengganti kerugian masyarakat sebesar 13 juta per sertifikat dihitung dari 13 tahun keputusan itu disaksikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Mesuji Indra Kusuma sebagai asisten Bupati
Bergulirnya waktu berjalan sampai hampir beberapa bulan kesepakatan itu belum direalisasikan oleh pihak perusahaan dalam kesempatan Di pertemuan di ruang tersebut Indra Kusuma pernah mengatakan pernyataan ini dicuplik dari masyarakat yang hadir saat itu bahwa ia mengatakan air yang berubah warna itu bukan limbah,
Unjuk rasa yang mengejutkan kepala desa Mulya agung Sony Imawan masyarakat membawa banner yang bertuliskan Presiden Ir. Joko Widodo, Tolong Kami, selamatkan masyarakat desa Mulya Agung Kabupaten Mesuji Lampung, tiga belas tahun kami terkena limbah PT. Garuda Bumi Perkasa”
Sony ditengah unjuk rasa tersebut, iya mengatakan kami sebagai pemerintah desa akan segera sampaikan kepada Penjabat Bupati Mesuji Drs. Sulpakar M.M Ucapnya
Terpisah Marmi korban limbah berharap bpk Presiden Ir H. Joko Widodo mendengar penderitaan kami, di Provinsi Lampung sudah tidak ada tempat lagi, untuk kami masyarakat mengeluh katanya
Dan aksi protes ini kami lakukan karena kami sudah tidak tahan lagi dengan alibih pemerintah daerah Kabupaten Mesuji Lampung, serta wakil rakyat DPRD yang terhormat, hanya masih satu harapan kami pada bapak Jokowi tuturnya
Dalam kesempatan aksi tersebut disaksikan oleh, Kasat intel Polres Mesuji, Ketua Pospera Eko Hariyanto.S.Pd , Ketua LSM Pematank, Ferdi Akbar Ketua Persatuan Pemuda Pemudi Mesuji Yuda Eka Prayoga
Konfirmasi via WhatsApp pimpinan perusahaan tidak memberikan komentar, hanya dibaca