Posperanews.com -Terdapat Masyarakat keluhkan jembatan yang tak layak digunakan di tengah krisisnya ekonomi lantaran harga karet yang sangat menipis,
Diketahui jembatan gantung di wilayah perladangan Margo Makmur di sungai salah satu jalur singkat penghubung antara dua desa Margo Makmur, Margorahayu ke 3 desa Harapan jaya,Jaya Sakti dan Wirabangun.
Warga 2 desa antara Margo Makmur dan Margorahayu Kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji, berharap pemerintah membangun jembatan permanen guna meningkatkan perekonomian karena sejauh ini mereka hanya mengandalkan jembatan gantung dengan kondisi memprihatinkan.
Misri (50) Warga Margorahayu mengaku bahwa kondisi jembatan yang dapat dilalui kendaraan roda dua (motor) ini jika di biyarkan terus menerus dengan keadaan yang memperhatinkan akan bermasalah adanya penghambat kebutuhan perekonomian.
“Bahkan saya sempat sering menolong orang yang akan terjatuh kesungai sedang membawa muatan karet” tambah Misri saat hendak keladang (2801/2023)
Di tempat terpisah Giran (57) warga Margomakmur mrngatakan “saya sangat terpuruk dengan keadaan jembatan yang sangat menghambat pendapatan perkonomian hasil kebun, karnanya apabila pada saat hujan saya tidak dapat mengeluarkan hasil kebun dikarnakan jembatan itu licin dan dapat menyebabkanbtergelincir jatuh kesungai” kata Giran.
Sahuri Kepala Desa Margo Makmur, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp , mengatakan jembatan gantung sepanjang kurang lebih 20 meter dengan lebar 1,5 meter itu, merupakan akses utama warga dari 5 desa,Margorahayu, Margo Makmur, Harapan Jaya,Jaya Sakti dan Wirabangun, terutama untuk mengeluarkan hasil buminya.
“Jembatan gantung itu, saat ini kondisinya memprihatinkan karena landasannya menggunakan bambu dan kayu yang setiap bulan harus diganti karena lapuk terkena hujan dan panas. Bahkan setiap pekan, warga harus menyiapkan landasan kayu yang patah karena terlindas sepeda motor dengan beban berat,” papar Huri
Sehingga warga berharap pembangunan jembatan permanen dapat dikabulkan dinas terkait di Pemkab Mesuji, karena sudah belasan tahun keadaanya memperhatinkan dan membahayakan keselamatan bagi pengendara yang melintas.
Selain itu dari Gabungan Tim Pospera (Posko Perjuangan Rakyat) dengan AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia)
Partisipasi untuk masyarakat dengan turun ke lapangan, menyatakan benar adanya desas desus keluhan warga tentang mengenai jembatan gantung yang memperhatikan.
Hal itu di sampaikan Anggota Pospera Andi Afriyansyah Ketua DPC AWPI Mesuji ia mendesak Pemkab Mesuji agar segera di tanggapi keluhan masyarakat tentang mengenai jembatan gantung yang kondisinya memperhatinkan sehingga menyulitkan dalam akses pengeluaran hasil bumi, selain itu sangat rawan mengenai keselamatan para petani/pengguna umum saat melintasi jembatan tersebut.